Terletak di gugusan Pantai Nusa Penida.. Bukit Molenteng yang mempunyai gugusan pulau nan cantik bisa membuat wall sosmedmu berwarna. Bukit Molenteng masih berada di sekitar Pantai Atuh, Ds, Pejungkutan, Pelilitan Nusa Penida.
Cara Mencapianya :
1. menaiki fast boat jika dari kusamba alternatifnya adalah naik Gangga Exprest rp. 55.000
jika dari Sanur tarif boat adalah Rp. 75.000
2. Selain itu kita bisa menaiki kapal roro melalui dermaga Padangbai dengan tarif 35.000 / orang dan mengendarai motor rp. 95 /orang...
Sesampainya di dermaga bunyuk / sampalan jika menaiki boat kita bisa menemukan bapak2 rencaar motor tarif minumum Rp. 65.000 -75.000 / hari. Perjalanan dari dermaga kurang lebih 1 jam melewati jalan raya yang saat ini lumayan mulus ( Makasi bapak bupati klungkung atas perbaikan jalannya ). Ikuti Plang ( petunjuk arah menuju Pantai Atuh ), sampai menemukan spanduk petunjuk arah Bukit Molenteng,,. Sesampai disana kita membayar retribusi Rp. 10.000 per orang, sudah termasuk biaya parkir.
Kondisi,Keindahan Alamnya :
Sebelum mencapai pemandangan yg indah ini diperlukan perjuangan traking serta yg seru menuruni tangga sederhana yang dibuat oleh warga sekitar dengan tanah dan batu kapur. Jika ada tanah yg licin akan ditambah dengan kayu sebagai peyangga dan talu yg melintang sepanjang perjalanan.
Cukup menantang jika melewati jalur ini,jika salah melangkah akan zonk,, minimal patah tulang udah syukur..wkwkwk.. jadi hati2 saat melangkah. dan menurut saya jalur yang dibuat sudah sangat safety walapun menggunakan alat seadanya ( kayu dan tali ). Tapi saat sudah menginjakan Pulau Seribu lelah hilang melihat pemandangan amazing dengan deretan pulau2 kecil berjejer di tengah samudra. Dan hasil dari survei beberapa orang memang Bukit Molenteng ini disebut dengan Raja Ampatnya Bali,,hayo guys jangan jauh2 ke Papua,,diBali juga ada Raja Ampat. Di ujung bukit terdapat wantilan yg dapat digunakan pengunjung untuk istirahat . Serta terdapat 2 rumah pohon yg dapat digunakan objek foto,,selain itu sudah disewakan untuk wisatawan,, Apakah ada yg berminat menginap di Bukit Molenteng ini Guys.
( Dokumntasi photo dari Yuni, Dinda, Aris, Ningsih )
1 Mei 2017
Cara Mencapianya :
1. menaiki fast boat jika dari kusamba alternatifnya adalah naik Gangga Exprest rp. 55.000
jika dari Sanur tarif boat adalah Rp. 75.000
2. Selain itu kita bisa menaiki kapal roro melalui dermaga Padangbai dengan tarif 35.000 / orang dan mengendarai motor rp. 95 /orang...
Sesampainya di dermaga bunyuk / sampalan jika menaiki boat kita bisa menemukan bapak2 rencaar motor tarif minumum Rp. 65.000 -75.000 / hari. Perjalanan dari dermaga kurang lebih 1 jam melewati jalan raya yang saat ini lumayan mulus ( Makasi bapak bupati klungkung atas perbaikan jalannya ). Ikuti Plang ( petunjuk arah menuju Pantai Atuh ), sampai menemukan spanduk petunjuk arah Bukit Molenteng,,. Sesampai disana kita membayar retribusi Rp. 10.000 per orang, sudah termasuk biaya parkir.
Kondisi,Keindahan Alamnya :
Sebelum mencapai pemandangan yg indah ini diperlukan perjuangan traking serta yg seru menuruni tangga sederhana yang dibuat oleh warga sekitar dengan tanah dan batu kapur. Jika ada tanah yg licin akan ditambah dengan kayu sebagai peyangga dan talu yg melintang sepanjang perjalanan.
Cukup menantang jika melewati jalur ini,jika salah melangkah akan zonk,, minimal patah tulang udah syukur..wkwkwk.. jadi hati2 saat melangkah. dan menurut saya jalur yang dibuat sudah sangat safety walapun menggunakan alat seadanya ( kayu dan tali ). Tapi saat sudah menginjakan Pulau Seribu lelah hilang melihat pemandangan amazing dengan deretan pulau2 kecil berjejer di tengah samudra. Dan hasil dari survei beberapa orang memang Bukit Molenteng ini disebut dengan Raja Ampatnya Bali,,hayo guys jangan jauh2 ke Papua,,diBali juga ada Raja Ampat. Di ujung bukit terdapat wantilan yg dapat digunakan pengunjung untuk istirahat . Serta terdapat 2 rumah pohon yg dapat digunakan objek foto,,selain itu sudah disewakan untuk wisatawan,, Apakah ada yg berminat menginap di Bukit Molenteng ini Guys.
( Dokumntasi photo dari Yuni, Dinda, Aris, Ningsih )
1 Mei 2017
0 komentar:
Posting Komentar